on Rabu, 21 Maret 2012
Semenjak kecil berumur 4 tahun dimana saat itu baru mengenal siapa dia, apakah dia temanku, kenapa dia bisa bersama saya. Dia disini adalah seorang teman. Teman berbeda dengan sahabat, tetapi sahabat berawal dari pertemanan.

disini saya akan bercerita sedikit tentang kehidupan persahabatan yang rumit.

Teman dan sahabat saya pertama kali yang saya temukan adalah seorang lelaki yang usianya lebih muda 1 tahun dari saya. Dia adalah teman sepermainan dan juga merupakan sahabat ketika kita masih kecil, kira-kira 4 tahun. Panggil saja dia Lesna.

Seingat saya, ketika masih berusia pra sekolah, saya dengan Lesna sering menghabiskan waktu bersama. Ini karena rumah saya dan rumah Lesna tidak jauh, hanya beberapa meter saja bisa langsung bertemu dan bermain.

Pertemanan ini semakin dekat hingga saya menginjak 1,2,3, dan 4 SD. Ketika ayah saya mengajak saya bermain, saya ngga mau kalau cuma saya yang bermain sehingga saya mengajak Lesmana untuk ikut. Ini sudah berulang kali saya mengajak Lesna untuk ikut jalan-jalan dengan ayah saya  atau dengan keluarga saya.

Yang paling saya ingat adalah ketika ayah saya mengajak saya untuk ayah bekerja, saya mengajak Lesna juga, dan tempat itu adalah PT. PINDAD yaitu perusahaan senjata. Kebetulan ayah sedang ada tugas disana. Kami berangkat menggunakan mobil carry. Setibanya disana, ayah menyuruh kami untuk tunggu di mobil saja. Ketika saat itu, saya tidak merasa bosan walaupun mungkin jika saya berusia seperti sekarang saya akan merasakan bosan untuk diam disana.

Dari jam 9 pagi sampai jam 3 sore, saya dan Lesmana menikmati menunggu. Entah apa yang kami lakukan, saya lupa.

Selain itu, ketika ayah saya mengajak saya dan kakak untuk jalan-jalan ke BSM. Saat itu adalah saat musimnya dimana mobil remote control lagi mode-nya dan ayah saya membelikannya sebulan yang lalu.
Kakak mengajak teman-temannya yaitu, Lia dan Santi. Lia adalah teman kakak saya yang juga kakaknya dair Lisna. Saya mengajak Lesna juga.

Karena sudah sering bermain bersama Lisna, sehingga orang tua Lisna sudah sangat percaya ketika Lisna bermain dengan saya.

Ketika SD Kelas 2, saya dihadiahi oleh ayah yaitu sebuah sepeda BMX yang mana pada masa itu adalah jamannya sepeda BMX. Diberikan lengkap dengan "step lodong" yang sedang trend di masa tersebut. Saya mendapat sepeda tersebut karena saya mendapatkan peringkat 1 berturut-turut.

Kebahagian itu tidak saya nikmati sendiri, tetapi saya berbagi. Lagi-lagi saya bermain sepeda dengan Lisna. Saya yang mengayuh sepedanya, dan Lisna dibonceng didepan.

Pernah nyoba buat naik sepeda ke area yang lebih jauh walaupun ibu saya melarangnya. Dengan coba-coba jalan yang jauh dan jalan yang asing. Akhirnya kita tersesat, disebuah jalan yang memang sangat-sangat asing. Kita mencoba pulang kembali. Saat itu cuaca panas sekali, karena kira-kira pukul 13.00. Dengan mengayuh sepeda, dan Lesna dibonceng didepan. Kita merasa ketakutan dan akhirnya pulang ke rumah masing-masing.Saya ingat ketika itu, ibu saya sedang tidur dan tv masih menyala. Saya sempat melihat sebentar tv dan itu adalah acara grandprix spanyol yang merupakan pertarungan game antara team biru dan team kuning. Dan setelah itu saya tertidur.

Beberapa bulan setelahnya, ketika sejak itu lagi musimnya playstation 1 atau ps. Rental PS yang merupakan satu-satunya di kampung saya adalah rental ps Om Deni. Tempatnya didekat masjid kira-kira 10 meter dari masjid.

Ketika saya mau main ps, saya meminta ijin ke ibu saya mau main ps, walaupun terkadang ngga diijinin. Kadang juga pake alesan cuma mau nonton yang main ps, tapi akhir-akhirnya main juga.

Ada saatnya saya mempunyai ps sendiri....
Cerita akan dilanjutkan besok ya... :)